A. Pengertian Fiber Optic
Fiber Optic adalah media transmisi yang
terbuat dari serat kaca dan plastik yang menggunakan bias cahaya dalam
mentarnsmisikan data. Sumber cahaya yang digunakan adalah laser karena
mempunyai spectrum yang sangat sempit. Media transmisi fiber optic sudah
menggatikan eranya media copper (tembaga) dengan alasan bahwa fiber optic
memiliki kelebihan, yaitu : informasi ditransmisikan dengan kapasitas
(bandwidth) yang tinggi, karena murni terbuat dari kaca dan plastik maka signal
tidak terpengaruh pada gelombang elektromagnetik dan frekuensi radio. Sementara
media tembaga dapat dipengaruhi oleh interferensi gelombang elektromagnetik dan
media wireless dipengaruhi oleh frekuensi radio. Dengan kelebihan yang dimiliki
ini maka fiber optic sudah banyak digunakan sebagai tulang punggung (backbone)
jaringan telekomunikasi.
Struktur dasar fiber optic terdiri dari tiga
bagian yaitu core (inti), cladding (kulit), dan buffer (pelindung) atau coating
(mantel). Core dan cladding terbuat dari kaca sedangkan buffer atau coating
terbuat dari plastik biar fleksibel.
B. UMUM
C. Latar Belakang.
Latar belakang dari penyusunan panduan desain FTTH adalah
sebagai berikut :
2.2.1.1.
Program Master Plan MP3EI
2.2.1.2.
Road Map INSYINC 2014
2.2.1.3.
Program IDN (Indonesia
Digital Network)
2.2.1.4.
mplementasi teknologi FTTH
untuk program modernisasi Akses, solusi backhaul Node B & WiFi dan Solusi
Enterprise
2.2.1.5.
Program TELKOM 15.10.5.1
Broadband pada tahun 2013
2.2.1.6.
Belum adanya guidance
untuk Desain, Construction dan OM FTTH
2.2.1.7.
Perlu updating PPJFO 2010
2.2.2.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari pedomaan desain FTTH ini adalah untuk
menjelaskan/membahas tentang langkah – langkah desain,
menentukan
material dan perangkat akses yang digunakan pada FTTH
baik di
Gedung/Building, Rumah/Home maupun Tower.
D. Maksud dan Tujuan
Panduan desain FTTH ini disusun dengan maksud diantaranya
sebagai berikut
2.3.1.1
Sebagai acuan dalam
melaksanakan pekerjaan pendesainan FTTH di lingkungan Telkom.
2.3.1.2
Memberikan penjelasan
tentang prosedur desain dan tata caranya yang benar.
2.3.1.3
Sebagai sarana pembinaan
Sumber Daya Manusia (SDM) baik internal Telkom maupun Mitra dalam membuat
desain jaringan FTTH end to end.
E. Tujuan
Tujuan Panduan Desain FTTH ini diantaranya sebagai
berikut :
2.2.2.1.
Mendukung Road Map INSYINC
2014.
2.2.2.2.
Mendukung Program IDN
(Indonesia Digital Network).
2.2.2.3.
Menjamin suksesnya program
15.10.5.1 Broadband di. Indonesia pada tahun 2013, yang terdiri atas :
2.2.2.3.1.
15 juta Homepass.
2.2.2.3.2.
10 Juta Voice dengan
Broadband Connected (Prewired).
2.2.2.3.3.
5 Juta LIS Broadband.
2.2.2.3.4.
1 Juta Access Point Wifi.
2.2.2.3.5.
Menyusun guidance desain
FTTH.
2.2.3.
Menjamin kualitas dan
suksesnya implementasi FTTH.
AC
|
Air
conditioner
|
ADSL
|
Asymmetric
Digital Subcrime Line
|
APC
|
Angle
Phsycal Contact
|
AVO
Meter
|
Ampere,
Volt, Ohm, Meter
|
BNC
|
British
Naval Connector
|
BTS
|
Base
Transceiver Station
|
BoQ
|
Bill
of Quantity
|
CATV
|
Comumunity
Antenna Television
|
CPE
|
Costumet
Premise Equipment
|
CT
|
Central
Termial
|
DDF
|
Digital
Distributiuon Frame
|
DP
|
Distribution
Point
|
DSLAM
|
Digital
subcriber Line Acces Multiplexer
|
EMI
|
Electro
Magnetic Interface
|
EMP
|
Electronic
Marking Post
|
FC
|
Ferrule
Connector
|
FDF
|
Fiber
Distribution Frame
|
FITL
|
Fiber
In The Loop
|
FO
|
Fiber
Optic
|
FTTB
|
Fiber
To The Building
|
FTTC
|
Fiber
To The Club
|
FTTH
|
Fiber
To The Home
|
FTTZ
|
Fiber
To The Zone
|
GPON
|
Gygabit
Passive Optical Network
|
HDPE
|
Hight
Density Polyethyline
|
HRB
|
Hight
Rise Building
|
IC
|
Intermediate
Crossconnect
|
IKG
|
Instalasi
Kabel Gedung
|
IKK
|
Instalasi
Kabel Kawasan
|
IKP
|
Instalasi
Kabel Pelanggan
|
IKR
|
Instalasi
Kabel Rumah
|
IPTV
|
Internet
Protocol Television
|
IPDSLAM
|
Internet
Protocol Digital Subcriber Line Access Multiplexer
|
IOR
|
Index
Of Refraction
|
JARLOKAF
|
Jaringan
Lokal Akses Fiber
|
JARLOKAT
|
Jaringan
Lokal Akses Tembaga
|
JARLOKAR
|
Jaringan
Lokal Akses Radio
|
KAF
|
Kabel
Akses Fiber Optik
|
KPA
|
Kotak
Pembagi Antara
|
KPP
|
Kotak
Pembagi Pilar
|
KPPT
|
Kotak
Pembagi Permukaan Tanah
|
KPTP
|
Kotak
Pembagi Terminal Post
|
KLPA
|
Kabinet
Luar untuk Perangkat Aktif
|
KTB
|
Kotak
Terminal Batas
|
LAN
|
Local
Area Network
|
LED
|
Light
Emmiting Diode
|
LOS
|
Line
Of Sight
|
MC
|
Main
Crossconnect
|
MCB
|
Main
Distribution Frame
|
MDF
|
Main
Distribution Frame
|
MEA
|
Metro
Ethernet Access
|
MFDF
|
Main
Fiber Distribution Frame
|
Modem
|
Modutor
dan Demodulator
|
F. Pengertian FTTH
1. Pengertian Deasin FTTH
FTTH dapat didefinisikan sebagai arsitektur jaringan
optic mulai dari sentral office ( STO ) hingga ke perangkat pelanggan,
sedangkan desain berasal dari kata desaino dalam bahasa itali yang artinya
adalah suatu gambar yang mengandung arti atau bermakna, jadi dalam bahasan
disini desain merupakan suatu seni yang dituangkan dalam bentuk gambar dan
mengandung arti, tentu didalamnya terdapat keterangan – keterangan seperti
dimensi, symbol – symbol yang digunakan, penamaan, spesifikasi, ukuran dan lain
– lain tergantung desain apa yang ditampilkan.
Sebelum penjelasan lebih lanjut terlebih dahulu lihat
analogi dari jarlokat dengan jarlokat, seperti gambar dibawah ini.
Dalam jaringan akses fiber / FTTH sama
hal seperti pada jaringan akses tembaga dimana terdapat segemen – segmen catuan
pada jaringan FTTH terdapat catuan kabel Feeder, catuan kebel distribusi,
catuan kabel Drop dan catuan kabel indoor dan perangkat aktif seperti OLT dan
ONU / ONT seperti pada gambar dibawah ini.
2.2.1.1.
Segmen A: Catuan Kabel
Feeder
2.2.1.2.
Segmen B: Catuan Kabel
Distribusi
2.2.1.3.
Segmen C: Catuan Kabel
Penanggal/Drop
2.2.1.4.
Segmen D: Catuan Kabel
Rumah/Gedung
Dalam mendesain Jaringan FTTH sangat perlu diketahui
tentang teknologi perangkat aktifnya, karena ada kaitannya dengan penggunaan
core optik, pada panduan atau panduan disini teknologi yang digunakan adalah
GPON.
Didalam konfigurasi desain
FTTH ini terdapat passive spliter yang penempatannya bisa di ODF, ODC maupun di
ODP tergantung dari kondisi demandnya.
Karena FTTH harus dapat
melayani bandwicth up to 100 M, maka spliting maksimal yang diperbolehkan
adalah sebanyank 32, sehingga kombinasi splitter dalam instalasi menjadi
sebagai berikut :
Seinggle stage menggunakan splitter n32
Two stage menggunakan kombinasi splitter n:4 dan n:8,
atau n:2 dan n:16
2. Konsep dasar desain
Dalam mendesain suatu
jaringan FTTH harus mempertimbangkan berbagai aspek diantaranya layanan yang
akan di delivery, pemilihan teknologi,keuntungan dan kerugian, cost serta
analisa serta pengembangan dimasa mendatang
3. Tepat Sasaran
Artinya dalam merencanakan
pembangunan disesuikan dengan kebutuhan yang ada dilapangan serta untuk
memenuhi kebutuhan demand yang baru, sehingga hasil daripembangunan tidak
mubazir, artinya sesuai dengan tata ruang master plan dari pengembangan atau
dari pemda dalam hal ini dinas tatakota
Contoh Material FTTH
A. Material Pemasangan Sambungan Baru IINDIHOME
2.2.1.
Preconnectorized Drop Core
/ Precon
Precon adalah Dropcore
yang di kedua ujungnya sudah memiliki connector dan jika kita buka dalam precon
kita akan melihat ada 2 Core yang berwarna biru dan orange, dan panjang precon
terbatas panjang precon iaalah : 50 M, 75 M, 100 M, 200 M, dan 250 M. Pemakaian
precon disesuaikan seberapa panjang dari ODP ke rumah pelanggan, Precon
tersendiri sudah memiliki redaman < 0,3 dB
2.5.2.
Drop Core
Drop Core adalah kabel
Optic yang didalamnya memiliki 2 core yang berwarna biru dan orange, di
ujungnya tidak memiliki connector dan pemakaiannya bisa disesuaikan dengan
keadaan yang dilapangan tapi dengan batasan tertentu.
2.5.3.
Cable Patch Core
Cable Patch Core adalah
suatu cable serat optic yang hanya memiliki 1 serat optic yang memiliki
pelindung dan dikedua ujungnya dilengkapi dengan connector dan ke gunaan
connector tersebut sebagai penghubung roset dengan modem GPON dan ada beberapa
panjang patch core yaitu : 3 m, 5 m, 10 m, 15 m, 20 m, dan 30 m dan panjang
patch core digunakan sesuai dengan keadaan yang dilapangan
2.5.4.
Splitter 1 : 8
Splitter adalah kabel
serat optic yang digunakan di ODP untuk memperbanyak jaringan yang tadinya 1
jaringan menjadi bebrapa jaringan ada 5 jenis splitter yang ada di ODP yaitu:
2.5.4.1.
Splitter 1 : 2
2.5.4.2.
Splitter 1 : 4
2.5.4.3.
Splitter 1 : 8
2.5.4.4.
Splitter 1 : 16
2.5.4.5.
Splitter 1 : 32
2.5.5.
Kabel LAN
Kabel LAN adalah suatu
alat yang digunakan untuk menghubungkan modem GPON dengan PC jika PC tersebut
tidak dapat menggunakan jaringan wirelles
2.5.6.
Pigtail
Pigtail adalah kabel serat
optic yang hanya memiliki 1 core didlamnya yang memiliki pelindung yang khusus
dan pada ujungnya memiliki 1 connector panjang pigtail ada beberapa macam yaitu
: 3 m dan penggunaan tidak bisa lebih dari panjang yang ditentukan.
2.5.7.
Modem GPON ZTE
Modem GPON ZTE untuk
merubah suatu data analog menjadi
data digital. GPON adalah teknologi
node akses yang diperluaskan untuk memberikan layanan multimedia ( voice, data, video, maupun content lain ) bagi pelanggan, dan di
belakang GPON ZTE ada 2 port RJ 11 untuk telpon dan ada 4 port RJ 45, port 1,
dan 2 digunakan untuk layanan internet dan port 3 dan 4 digunakan untuk UseeTV.
2.5.8.
IP Set Top Box ( STB )
Ip Set Top Box ( STB )
adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi terminal supaya dapat melakukan
pengaturan ( setting ). Dan dibagian belakang Ip Set Top Box (STB) ada port
kabel RCA dan ada juga port untuk kabel HDMI (Hight Definition Multimedia
Interface)
2.5.9.
Tissue Tissue digunakan
untuk membersihkan core yang sudah dikupas.
2.5.10.
Alkohol 90%
Alkohol 90% juga digunakan
untuk membersihkan core yang telah dikupas agar tidak ada debu yang menempel
pada core.
2.5.11.
Cable ties
Cable ties adalah alat
yang digunakan untuk mengikat slake kabel drop core.
2.5.12.
Sleeve Protection
Sleeve Protection adalah
alat yang digunakan untuk melindungi core yang telah disambung.
2.5.13.
Optical Roset
Optical Roset merupakan
tempat terminasi antara kabel indoor
dan patchcore atau pigtail yang tersambung ke terminal ONT
B. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK PASANG BARU INDIHOME
Tangga
Tangga adalah alat yang
digunakan teknisi untuk memriksa atau memasang connetor di ODP di atas tiang
dan panjang tangga yang di sediakan olet PT telkom adalah 5 m.
Knife tang
Knife tang / tang potong
adalah alat yang digunakan teknisi untuk memotong kabel drop core atau memotong
bearrer.
Cutter
Cutter adalah alat yang
digunakan untuk mengupas kabel Drop Core atau mengupas kabel UTP, dan cutter
juga dapat digunakan untuk membuka bearrer yang ada di Drop Core.
Cleaver
Cleaver adalah alat yang
digunakan para teknisi untuk memotong core, sehingga core yang dipotong
rata/tidak retak.
2.6.2.
Fusion Spliser
Fusion Spliser adalah alat
yang digunakan teknisi lapangan untuk menyambung Drop Core dengan Pigtail, dan
Fusion Spliser adalah alat sambung serat optik yang bersifat permanen
2.6.3.
Fiber stripper
Fiber stripper adalah yang
digunakn teknisi lapangan untuk mengupas kabel pigtai atau tube, dan memiliki 3
lubang untuk mengupas yang diameternya berbeda.
2.6.4.
Optical Power Meter (OPM)
Optical Power Meter (OPM)
adalah alat yang digunakan untuk mengetahui redaman yang ada di splitter ODP
atau redaman setelah melakukan penyambungan core jika di OPM ada tulisan LO_
maka jaringan tersebut tidak tersambung dan jika redaman besar maka terjadi bending di saat Pasang Baru Indihome.
Laser Source
Laser Source adalah alat
yang digunakan untuk mengetahui apakah sambungan tersebut putus atau tidak
sampai ke ODP dan bisa juga sebagai alat untuk mengtahui ODP splitter ODP di
port ODC yang keberapa.
Safetybelt
Safetybelt alat keamanan yang di
gunakan para teknisi lapangan untuk menaiki tiang telepon untuk melakukan
Pasang Baru Indihome
HASIL PRAKTEK KERJA
A. Gambaran Umum PT. Telkom
PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk adalah Badan Usaha
Milik Negara ( BUMN ) yang bergerak
dibidang jasa, telekomunikasi untuk umum dalam negeri pada awalnya
bernama “Post En Telegraf Dient” yang
didirikan pada tahun 1884 dengan staff
bold No. 52 kemudian pada tahun 1906 diubah menjadi “Post Telegraf En Telegraf Dienst” (PTT) dengan starbold No. 395 dan sejak saat itu
disebut PTT. Tahun 1931 ditetapkan sebagai usaha IBW. Selanjutnya pada tahun
1960 pemerintah mengeluarkan peraturan pemerintah pengganti UU No. 19 tahun
1960, tentang persyaratan sebuah perusahaan
Negara, ternyata PTT memenuhi syarat untuk menjadi perusahaan Negara,
(PN) dan PERPU No. 240 tahun 1961 berubah menjadi PN dan Telekomunikasi.
Lapangan usaha PN Pos dan Telekomunikasi berkembang
sedemikian pesatnya sehingga organisasi perubahan perlu ditinjau kembali
hasilnya berdasarkan keputusan pemerintah (PP. NO. 29-30 tahun 1965),
berdasarkan kepada keputusan tersebut maka pada tahun 1965 dilaksanakannya
pemecahan PN Pos dan Telekomunikasi menjadi dua perusahaan yaitu perusahaan Pos
Giro dan Perusahaan Negara Telekomunikasi, sesuai dengan surat keputusan
menteri perhubungan R.I No. SK. 129/U/1970 tanggal 28 April 1970 PN
Telekomunikasi yang didirikan pada tahun 1965 PERUMTEL, keberadaan PERUMTEL,
dilakukan dengan peraturan pemerintah No. 36 Tahun 1974 yang menetapkan sebagai
pengelola Telekomunikasi untuk umum dalam negeri dan luar negeri.
Pada akhir tahun 1980 pemerintah mengambil kebijaksanaan
dengan membeli seluruh saham PT. INDOSAT sebuah perusahaan swasta yang
didirikan dalam rangaka Penanaman Modal Asing (PMA) yang kemudian diubah
statusnya menjadi suatu BUMN berbentuk persero, kemudian selanjutnya pembelian
saham tersebut dituangkan saham bentuk pemerintah No. 52 tahun 1980.
Selanjutnya untuk lebih meningkatkan pelayanan jasa
Telekomunikasi untuk umum dengan peraturan pemerintah No. 22 tahun 1974 yakni
menetapkan PERUMTEL, sebagai badan usaha yang diberi wewenang untuk
menyelenggarakan Telekomunikasi untuk umum Internasional.
Dengan diterapkan undang – undang No. 3 tahun 1989
tentang Telekomunikasi di Indonesia, maka usaha penyelenggaraan Telekomunikasi
di Indonesia, maka usaha penyelenggaraan telekomuikasi Indonesia mendapat angin
segar dalam pengembangan dan pembangunannya, kemudian dalam rangka peningkatan
efisien dan efektivitas usaha jasa Telekomunikasi berubah satatus PT. (Persero)
Telekomunikasi Indonesia yang selanjutnya disebut TELKOM. Akta pendirian Telkom
No. 128 tahun 1991 Notaris Imam Fatimah, S.H.
Dengan berubahnya status ini maka makin terbuka peluang bagi PT. TELKOM untuk berbuat lebih baik lagi dalam usaha
memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen jasa Telekomunikasi.
Perubahan dilingkungan PT. TELKOM (Persero) berlangsung seperti
perubahan dari jawatan persero sampai perubahan publik, bahkan secara macro
penyelenggaraan yang semula menjadi monopoli pemerintah berlangsung privatisasi
penyelenggaraan Telekomunikasi. Jika perubahan tersebut dimaksud untuk
meningkatan kemampuan perusahaan. Perubahan besar – besaran terjadi pada tahun
1995 meliputi :
3.1.1.
Restrukturisasi internal.
3.1.2.
Kerja sama operasi.
3.1.3.
Initial public offering
3.1.4.
Sebagai hasil
restrukturisasi, sejak 1 juli 1995 organisasi TELKOM terdiri dari tujuh divisi
regional dan satu Divisi Network,
yang kedua-keduannya mengelola bidang usaha.
3.1.5.
Divisi Regional ini
menjadi pengganti struktur wilayah usaha Telekomunikasi (WITEL) yang memiliki
daerah terriorial tertentu, namun
hanya menyelenggarakan jasa telepon local dan mendapat bagian dari jasa
Sambungan Langsung (SLI) melalui perhitungan interkoneksi.
3.1.6.
Divisi Network menyelenggarakan jasa
Telekomunikasi jarak jauh dalam negeri pengoperasian jaringan transmisi jalur
utama nasiona. Divisi regional TELKOM memiliki wilayah sebagai berikut :
3.1.6.1.
Divisi I Sumatera.
3.1.6.2.
Divis II Jakarta Raya
meliputi (jabotabek) Jakarta, Bogor, tanggerang, Bekasi.
3.1.6.3.
Divisi III Jawa Barat
minus Serang, Bogor, Kerawang, dan Purwakarta.
3.1.6.4.
Divisi IV Jawa Tengah dan
Daerah Istimewa Yogyakarta.
3.1.6.5.
Divisi V Jawa Timur.
3.1.6.6.
Divisi VI Seluruh
Kalimantan.
3.1.6.7.
Divisi VII Kawasan Timur
Indonesia terdiri dari Sulawesi, Bali,Nusa Tenggara, Maluku dan Irian Jaya.
3.1.7.
Adapun yang termasuk
Divisi penunjang (support) adalah :
3.1.7.1.
Divisi Riset Teknologi
Informasi (RISTI)
3.1.7.2.
Divisi Atelir
3.1.7.3.
Divisi Properti
3.1.7.4.
Divisi Pelatihan
3.1.7.5.
Divisi Sistem Informasi
3.1.7.6.
Divisi Pembangunan
3.1.7.7.
Divisi Fix Wireless
3.1.7.8.
Divisi Extrepreneur
3.1.8.
Perkembangan terakhir
berdasarka keputusan Direksi TELKOM, mulai tanggal 31 Desember 1996, TELKOM
menambah dua divisi yaitu : Divisi Multimedia sebagai pengelola dan Divisi
Pembangunan sebagai divisi penunjang.
B. Pekerjaan yang dilakukan
Selama melaksanakan Pendidikan Semester Ganda (PSG)
penulis melaksanakan kegiatan di PT. Telkom witel kalteng melakukan kegiatan
Pasang Baru Indihome dari Optical Distribution Point (ODP) sampai ke Modem GPON
di rumah pealnggan alat dan bahan yang dibutuhkan sebelum Pasang Baru Indihome
yaitu :
Material yang diperlukan untuk Pasang Baru Indihome :
Drop Croe / Preconnectorrized Drop Core.
3.2.1. Pigtail.
3.2.2.
Patch core.
3.2.3.
Tissue.
3.2.4.
alkohol 90%.
3.2.5.
Isolasi.
3.2.6.
Cable ties
3.2.7.
Optical Roset
3.2.8.
Modem GPON
3.2.9.
Ip Set Top Box (STB)
3.2.10.
Alat yang digunakan pada
saat akan penyambungan:
3.2.10.1.
Fusion Splicer
3.2.10.2.
Fiber stirpper
3.2.10.3.
Fiber Cleaver
3.2.10.4.
Sleeve Protection
C. Prosedur Kerja
1. Langkah – langkah Pasang Baru Indihome
3.3.1.
langkah – langkah
penarikan kabel Drop Core dari Optical. Distribution poit kerumah pelanggan.
3.3.1.1.
Langkah pertama untuk
Pasang Baru Indihome adalah mempersiapkan tangga untuk meng-ngukur redaman
spliter di ODP menggunakan Optical Power
Meter (OPM)
3.3.1.2.
Siapkan 1 (satu) haspel
Drop Core.
3.3.1.3.
Siapkan Fusion Spliser.
3.3.1.4.
Ambil ujung dari Drop
core, buang bearrer dan kupas PE pada Drop Core sepanjang 10 cm, setelah itu
kupas core warna biru dengan menggunakan lubang paling kecil pada stripper kupas sepanjang 3 cm.
3.3.1.5.
Masukan Sleeve Protection
pada Core.
3.3.1.6.
Potong core dengan
menggunakan Fiber Cleaver.
3.3.1.7.
Buka main cover dan fiber clamp pada fusion Splicer.
3.3.1.8.
Bersihkan Core dengan
tisue yang sudah diberi dengan alkohol 90% agar tidak ada debu yang menempel.
3.3.1.9.
Setelah dibersihkan
letakan core pada fusion Splicer.
2. Langkah – langkah settig Wifi dan UseeTV
3.3.1.10.
Hubungkan Roset dengan
modem GPON ZTE dengan menggunakan Patchcore.
3.3.1.11.
Setelah menghubungkan
Roset dengan modem GPON berikutnya rapikan kabel patchcore di tepi dinding
dengan menggunakan paku clamp.
3.3.1.12.
Setelah itu hbungkan modem
GPON ke stopkontack menggunakakan adaptor.
3.3.1.13.
Setelah merapikan kabel
patchcore berikutnya sambungkan STB dengan modem GPON menggunkan kabel LAN.
3.3.1.14.
Setelah menghubungkan STB
dengan modem GPON setelah itu hbungan STB dengan stopkontak agar STB dapat
menyala.
3.3.1.15.
Setelah itu hbungkan STB
dengan TV menggunakan kabel RCA atau kabel HDMI.
3.3.1.16.
Setelah itu lakukan
setting wifi dengan cara menghubungkan telepon gengam atau laptop dengan
wirelless.
3.3.1.17.
Lalu login ke alam Ip
192.168.1.1
3.3.1.18.
Masukan username : dan,
password :
3.3.2.10.
selanjutnya setting
internet klik Network - klik WAN – klik WAN Connection – isikan VLAN ID dengan
VLAN Speedy sesuai dengan yang ada di OLT masing – masing lalu isikan user dan password speedy, klik tombol create.
3.3.2.11.
setelah di create maka
akan tampil status koneksi = connected
3.3.2.12.
Klik Multi – SSID setting,
isi SSID Name dengan nama yang diinginkan klik stombol submit
3.3.2.13.
Untuk setting Usee TV
kemudian pilih AV kemudian pilih HDMI 1/ AV 1.
3.3.2.14.
Kemudian tekan tombol Set
pada remote STB dan arahkan remotenya kepada STB.
3.3.2.15.
Pilih kofigurasi.
3.3.2.16.
Masukan password .
3.3.2.17.
Masukan username (No Rekening ) :
3.3.2.18.
Masukan password :
3.3.2.19.
Pilih OK dan kemudian
pilih Reebot.
D. Permasalahan Yang Dihadapi
Permasalahan yang di
hadapi saat Pasang Baru Indihome adalah :
3.4.1. Banyaknya Pepohonan yang rindang dan tidak mungkinnya menarik Dropcore.
3.4.2. Lalulintas yang padat yang mengakibatkan tidak dapat
melakukan penarikan jika menyebrang jalan.
3.4.3. Penempatan tiang telepon yang tidak tepat pada tempatnya.
3.4.4. Lokasi ODP yang tidak dapat ditemukan karena tidak ada
penamaan pada ODP tersebut.
3.4.5. ODP penuh
3.4.6. Jarak penarikan ODP ke rumah pelanggan terlalu jauh.
3.4.7. Kurangnya tiang telepon untuk penambatan Drop core dari ODP ke rumah pelanggan.
3.4.8. Jalur penarikan tidak di perbolehkan melalui sisi dinding .
3.4.9. Tiang yang miring akibat ditabrak kendaraan bermotor.
3.4.10. Adanya serangga yang bersarang pada ODP.
E. Pemecahan Masalah
Pemeahan masalah pada saat
Pasang Baru Indihome adalah :
3.5.1. Jika banyak pepohonan pada saat jalur Pasang Baru
Indihome sebaiknya mencari jalur yang tidak terlalu rindang.
3.5.2. Jika pada saat Pasang Baru Indihome lalu lintas terlalu
padat dan tidak dapat menyebrang jalan sebaiknya menunggu lalu lintas tidak
terlalu padat.
3.5.3. Jika tiang berada di halaman rumah orang sebaiknya minta
izin kepada orang yang memiliki halaman tersebut.
3.5.4. Sebaiknya memberi nama pada saat pemasangan ODP tersebut.
3.5.5. Jika ODP yang ditentukan Penuh sebaiknya mencari ODP yang
tidak terlalu penuh dan dekat dengan rumah pelanggan.
3.5.6. Sebaiknya mencari lokasi ODP yang terdekat dengan ruamh
pelaggan.
3.5.7. Dengan meminta bantuan kepada tim Utility untuk melakukan penanaman tiang telepon.
3.5.8. Jika pelanggan
tidak memperbolehkan IKR di dinding maka harus melalui plafon rumah pelanggan.
3.5.9. Jika ada teknisi yang ingin melakukan penarikan Pasang
Baru Indihome dan melalui tiang yang miring akibat ditabrak kendraan bermotor
maka teknisi Pasang Baru meminta tolong pada teknisi Utility untuk memperbaiki tiang yang mereg tersebut.
3.5.10. Jika teknisi menemukan sarang serangga yang ada didalam
ODP maka teknisi harus membawa insektisida
untuk membunuh serangga yang bersarang di dalam ODP
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusBagus sekali, min. Tapi semua gambar alat nya gak muncul, dan bila dibuka di halaman lain malah muncul tulisan "blocked"
BalasHapus