Selasa, 16 Mei 2017

Kegiatan saat Magang



A.    Pengertian Fiber Optic

Fiber Optic adalah media transmisi yang terbuat dari serat kaca dan plastik yang menggunakan bias cahaya dalam mentarnsmisikan data. Sumber cahaya yang digunakan adalah laser karena mempunyai spectrum yang sangat sempit. Media transmisi fiber optic sudah menggatikan eranya media copper (tembaga) dengan alasan bahwa fiber optic memiliki kelebihan, yaitu : informasi ditransmisikan dengan kapasitas (bandwidth) yang tinggi, karena murni terbuat dari kaca dan plastik maka signal tidak terpengaruh pada gelombang elektromagnetik dan frekuensi radio. Sementara media tembaga dapat dipengaruhi oleh interferensi gelombang elektromagnetik dan media wireless dipengaruhi oleh frekuensi radio. Dengan kelebihan yang dimiliki ini maka fiber optic sudah banyak digunakan sebagai tulang punggung (backbone) jaringan telekomunikasi.
Struktur dasar fiber optic terdiri dari tiga bagian yaitu core (inti), cladding (kulit), dan buffer (pelindung) atau coating (mantel). Core dan cladding terbuat dari kaca sedangkan buffer atau coating terbuat dari plastik biar fleksibel.

B.     UMUM

C.     Latar Belakang.

Latar belakang dari penyusunan panduan desain FTTH adalah sebagai berikut :
2.2.1.1.         Program Master Plan MP3EI
2.2.1.2.         Road Map INSYINC 2014
2.2.1.3.         Program IDN (Indonesia Digital Network)
2.2.1.4.         mplementasi teknologi FTTH untuk program modernisasi Akses, solusi backhaul Node B & WiFi dan Solusi Enterprise
2.2.1.5.         Program TELKOM 15.10.5.1 Broadband pada tahun 2013
2.2.1.6.         Belum adanya guidance untuk Desain, Construction dan OM FTTH
2.2.1.7.         Perlu updating PPJFO 2010
2.2.2.     Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari pedomaan desain FTTH ini adalah untuk
menjelaskan/membahas tentang langkah – langkah desain, menentukan
material dan perangkat akses yang digunakan pada FTTH baik di
Gedung/Building, Rumah/Home maupun Tower.

D.    Maksud dan Tujuan


Panduan desain FTTH ini disusun dengan maksud diantaranya sebagai berikut
2.3.1.1  Sebagai acuan dalam melaksanakan pekerjaan pendesainan FTTH di lingkungan Telkom.
2.3.1.2  Memberikan penjelasan tentang prosedur desain dan tata caranya yang benar.
2.3.1.3  Sebagai sarana pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM) baik internal Telkom maupun Mitra dalam membuat desain jaringan FTTH end to end.

E.     Tujuan

Tujuan Panduan Desain FTTH ini diantaranya sebagai berikut :
2.2.2.1.         Mendukung Road Map INSYINC 2014.
2.2.2.2.         Mendukung Program IDN (Indonesia Digital Network).
2.2.2.3.         Menjamin suksesnya program 15.10.5.1 Broadband di. Indonesia pada tahun 2013, yang terdiri atas :
2.2.2.3.1.              15 juta Homepass.
2.2.2.3.2.             10 Juta Voice dengan Broadband Connected (Prewired).
2.2.2.3.3.              5 Juta LIS Broadband.
2.2.2.3.4.              1 Juta Access Point Wifi.
2.2.2.3.5.              Menyusun guidance desain FTTH.
2.2.3.     Menjamin kualitas dan suksesnya implementasi FTTH.
AC
Air conditioner
ADSL
Asymmetric Digital Subcrime Line
APC
Angle Phsycal Contact
AVO Meter
Ampere, Volt, Ohm, Meter
BNC
British Naval Connector
BTS
Base Transceiver Station
BoQ
Bill of Quantity
CATV
Comumunity Antenna Television



CPE
Costumet Premise Equipment
CT
Central Termial
DDF
Digital Distributiuon Frame
DP
Distribution Point
DSLAM
Digital subcriber Line Acces Multiplexer
EMI
Electro Magnetic Interface
EMP
Electronic Marking Post
FC
Ferrule Connector
FDF
Fiber Distribution Frame
FITL
Fiber In The Loop
FO
Fiber Optic
FTTB
Fiber To The Building
FTTC
Fiber To The Club
FTTH
Fiber To The Home
FTTZ
Fiber To The Zone
GPON
Gygabit Passive Optical Network
HDPE
Hight Density Polyethyline
HRB
Hight Rise Building
IC
Intermediate Crossconnect

IKG
Instalasi Kabel Gedung
IKK
Instalasi Kabel Kawasan
IKP
Instalasi Kabel Pelanggan
IKR
Instalasi Kabel Rumah
IPTV
Internet Protocol Television
IPDSLAM
Internet Protocol Digital Subcriber Line Access Multiplexer
IOR
Index Of Refraction
JARLOKAF
Jaringan Lokal Akses Fiber
JARLOKAT
Jaringan Lokal Akses Tembaga
JARLOKAR
Jaringan Lokal Akses Radio
KAF
Kabel Akses Fiber Optik
KPA
Kotak Pembagi Antara
KPP
Kotak Pembagi Pilar
KPPT
Kotak Pembagi Permukaan Tanah
KPTP
Kotak Pembagi Terminal Post
KLPA
Kabinet Luar untuk Perangkat Aktif
KTB
Kotak Terminal Batas
LAN
Local Area Network
LED
Light Emmiting Diode
LOS
Line Of Sight
MC
Main Crossconnect
MCB
Main Distribution Frame
MDF
Main Distribution Frame
MEA
Metro Ethernet Access
MFDF
Main Fiber Distribution Frame
Modem
Modutor dan Demodulator

F.     Pengertian FTTH

1.    Pengertian Deasin FTTH

FTTH dapat didefinisikan sebagai arsitektur jaringan optic mulai dari sentral office ( STO ) hingga ke perangkat pelanggan, sedangkan desain berasal dari kata desaino dalam bahasa itali yang artinya adalah suatu gambar yang mengandung arti atau bermakna, jadi dalam bahasan disini desain merupakan suatu seni yang dituangkan dalam bentuk gambar dan mengandung arti, tentu didalamnya terdapat keterangan – keterangan seperti dimensi, symbol – symbol yang digunakan, penamaan, spesifikasi, ukuran dan lain – lain tergantung desain apa yang ditampilkan.
Sebelum penjelasan lebih lanjut terlebih dahulu lihat analogi dari jarlokat dengan jarlokat, seperti gambar dibawah ini.
Gambar 1 FTTH
      Dalam jaringan akses fiber / FTTH sama hal seperti pada jaringan akses tembaga dimana terdapat segemen – segmen catuan pada jaringan FTTH terdapat catuan kabel Feeder, catuan kebel distribusi, catuan kabel Drop dan catuan kabel indoor dan perangkat aktif seperti OLT dan ONU / ONT seperti pada gambar dibawah ini.
Gambar 2 Catuan Kabel Feeder
2.2.1.1.         Segmen A: Catuan Kabel Feeder
2.2.1.2.         Segmen B: Catuan Kabel Distribusi
2.2.1.3.         Segmen C: Catuan Kabel Penanggal/Drop
2.2.1.4.         Segmen D: Catuan Kabel Rumah/Gedung
            Dalam mendesain Jaringan FTTH sangat perlu diketahui tentang teknologi perangkat aktifnya, karena ada kaitannya dengan penggunaan core optik, pada panduan atau panduan disini teknologi yang digunakan adalah GPON.
Didalam konfigurasi desain FTTH ini terdapat passive spliter yang penempatannya bisa di ODF, ODC maupun di ODP tergantung dari kondisi demandnya.
Gambar 3 OLT,ODN Dan ONT
Karena FTTH harus dapat melayani bandwicth up to 100 M, maka spliting maksimal yang diperbolehkan adalah sebanyank 32, sehingga kombinasi splitter dalam instalasi menjadi sebagai berikut :
            Seinggle stage menggunakan splitter n32
            Two stage menggunakan kombinasi splitter n:4 dan n:8, atau n:2 dan n:16

2.     Konsep dasar desain

Dalam mendesain suatu jaringan FTTH harus mempertimbangkan berbagai aspek diantaranya layanan yang akan di delivery, pemilihan teknologi,keuntungan dan kerugian, cost serta analisa serta pengembangan dimasa mendatang

3.     Tepat Sasaran

Artinya dalam merencanakan pembangunan disesuikan dengan kebutuhan yang ada dilapangan serta untuk memenuhi kebutuhan demand yang baru, sehingga hasil daripembangunan tidak mubazir, artinya sesuai dengan tata ruang master plan dari pengembangan atau dari pemda dalam hal ini dinas tatakota
Contoh Material FTTH
Gambar 4 Material FTTH




A.    Material Pemasangan Sambungan Baru IINDIHOME

2.2.1.     Preconnectorized Drop Core / Precon
Gambar 5 Drop Croe/Precon

Precon adalah Dropcore yang di kedua ujungnya sudah memiliki connector dan jika kita buka dalam precon kita akan melihat ada 2 Core yang berwarna biru dan orange, dan panjang precon terbatas panjang precon iaalah : 50 M, 75 M, 100 M, 200 M, dan 250 M. Pemakaian precon disesuaikan seberapa panjang dari ODP ke rumah pelanggan, Precon tersendiri sudah memiliki redaman < 0,3 dB








2.5.2.     Drop Core
Gambar 6 Drop Core
Drop Core adalah kabel Optic yang didalamnya memiliki 2 core yang berwarna biru dan orange, di ujungnya tidak memiliki connector dan pemakaiannya bisa disesuaikan dengan keadaan yang dilapangan tapi dengan batasan tertentu.
2.5.3.     Cable Patch Core
Gambar 7 Cable Patch Core
Cable Patch Core adalah suatu cable serat optic yang hanya memiliki 1 serat optic yang memiliki pelindung dan dikedua ujungnya dilengkapi dengan connector dan ke gunaan connector tersebut sebagai penghubung roset dengan modem GPON dan ada beberapa panjang patch core yaitu : 3 m, 5 m, 10 m, 15 m, 20 m, dan 30 m dan panjang patch core digunakan sesuai dengan keadaan yang dilapangan
2.5.4.     Splitter 1 : 8
Gambar 8 Spliter 1.8
Splitter adalah kabel serat optic yang digunakan di ODP untuk memperbanyak jaringan yang tadinya 1 jaringan menjadi bebrapa jaringan ada 5 jenis splitter yang ada di ODP yaitu:
2.5.4.1.         Splitter 1 : 2
2.5.4.2.         Splitter 1 : 4
2.5.4.3.         Splitter 1 : 8
2.5.4.4.         Splitter 1 : 16
2.5.4.5.         Splitter 1 : 32

2.5.5.     Kabel LAN
Gambar 9 Kabel LAN

Kabel LAN adalah suatu alat yang digunakan untuk menghubungkan modem GPON dengan PC jika PC tersebut tidak dapat menggunakan jaringan wirelles
2.5.6.     Pigtail
http://image.made-in-china.com/2f0j00pBoEfFSwSqcm/Patchcord-Pigtail-Adapter-Connector-Attenuator.jpg
Gambar 10 Pigtail
Pigtail adalah kabel serat optic yang hanya memiliki 1 core didlamnya yang memiliki pelindung yang khusus dan pada ujungnya memiliki 1 connector panjang pigtail ada beberapa macam yaitu : 3 m dan penggunaan tidak bisa lebih dari panjang yang ditentukan.
2.5.7.     Modem GPON ZTE
Gambar 11 GPON ZTE
Gambar 12 GPON ZTE
Modem GPON ZTE untuk merubah suatu data analog menjadi data digital. GPON adalah teknologi node akses yang diperluaskan untuk memberikan layanan multimedia ( voice, data, video, maupun content lain ) bagi pelanggan, dan di belakang GPON ZTE ada 2 port RJ 11 untuk telpon dan ada 4 port RJ 45, port 1, dan 2 digunakan untuk layanan internet dan port 3 dan 4 digunakan untuk UseeTV.
2.5.8.     IP Set Top Box ( STB )
Gambar 13 STB UseeTV
Gambar 14 STB UseeTV
Ip Set Top Box ( STB ) adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi terminal supaya dapat melakukan pengaturan ( setting ). Dan dibagian belakang Ip Set Top Box (STB) ada port kabel RCA dan ada juga port untuk kabel HDMI (Hight Definition Multimedia Interface)
2.5.9.     Tissue Tissue digunakan untuk membersihkan core yang sudah dikupas.
2.5.10.  Alkohol 90%
Alkohol 90% juga digunakan untuk membersihkan core yang telah dikupas agar tidak ada debu yang menempel pada core.
2.5.11.  Cable ties
Cable ties adalah alat yang digunakan untuk mengikat slake kabel drop core.  
2.5.12.  Sleeve Protection
http://www.hilltop-products.co.uk/media/catalog/category/fiber_optic_sleeve.jpg
Gambar 15 Sleeve Protection
Sleeve Protection adalah alat yang digunakan untuk melindungi core yang telah disambung.
2.5.13.  Optical Roset
Gambar 16 Optical Roset
Optical Roset merupakan tempat terminasi antara kabel indoor dan patchcore atau pigtail yang tersambung ke terminal ONT

B. ALAT YANG DIGUNAKAN  UNTUK PASANG BARU INDIHOME

Tangga

Gambar 17 Tangga TA
Tangga adalah alat yang digunakan teknisi untuk memriksa atau memasang connetor di ODP di atas tiang dan panjang tangga yang di sediakan olet PT telkom adalah 5 m.

Knife tang

http://img.priceza.co.id/img/product/101/101-20150711164537-525890.jpg
Gambar 18 Knife Tang
Knife tang / tang potong adalah alat yang digunakan teknisi untuk memotong kabel drop core atau memotong bearrer.

Cutter


http://adamcarolla.com/wp-content/gallery/2013-03-06-davi/02-box-cutter.jpg
Gambar 19 Cutter
Cutter adalah alat yang digunakan untuk mengupas kabel Drop Core atau mengupas kabel UTP, dan cutter juga dapat digunakan untuk membuka bearrer yang ada di Drop Core.

Cleaver

Gambar 20 Cleaver
Cleaver adalah alat yang digunakan para teknisi untuk memotong core, sehingga core yang dipotong rata/tidak retak.
2.6.2.     Fusion Spliser
Gambar 21 Fusion Spliser
Fusion Spliser adalah alat yang digunakan teknisi lapangan untuk menyambung Drop Core dengan Pigtail, dan Fusion Spliser adalah alat sambung serat optik yang bersifat permanen

2.6.3.     Fiber stripper
Gambar 22 Fiber Stripper
Fiber stripper adalah yang digunakn teknisi lapangan untuk mengupas kabel pigtai atau tube, dan memiliki 3 lubang untuk mengupas yang diameternya berbeda.
2.6.4.     Optical Power Meter (OPM)
Gambar 23 OPM Optical Power Meter
Optical Power Meter (OPM) adalah alat yang digunakan untuk mengetahui redaman yang ada di splitter ODP atau redaman setelah melakukan penyambungan core jika di OPM ada tulisan LO_ maka jaringan tersebut tidak tersambung dan jika redaman besar maka terjadi bending di saat Pasang Baru Indihome.

Laser Source


Gambar 24 Laser Source
Laser Source adalah alat yang digunakan untuk mengetahui apakah sambungan tersebut putus atau tidak sampai ke ODP dan bisa juga sebagai alat untuk mengtahui ODP splitter ODP di port ODC yang keberapa. 









Safetybelt


Gambar 25 Safety Belt
Safetybelt alat keamanan yang di gunakan para teknisi lapangan untuk menaiki tiang telepon untuk melakukan Pasang Baru Indihome







HASIL PRAKTEK KERJA

A.    Gambaran Umum PT. Telkom


PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk adalah Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ) yang bergerak  dibidang jasa, telekomunikasi untuk umum dalam negeri pada awalnya bernama “Post En Telegraf Dient” yang didirikan pada tahun 1884 dengan staff bold No. 52 kemudian pada tahun 1906 diubah menjadi “Post Telegraf En Telegraf Dienst” (PTT) dengan starbold No. 395 dan sejak saat itu disebut PTT. Tahun 1931 ditetapkan sebagai usaha IBW. Selanjutnya pada tahun 1960 pemerintah mengeluarkan peraturan pemerintah pengganti UU No. 19 tahun 1960, tentang persyaratan sebuah perusahaan  Negara, ternyata PTT memenuhi syarat untuk menjadi perusahaan Negara, (PN) dan PERPU No. 240 tahun 1961 berubah menjadi PN dan Telekomunikasi.
Lapangan usaha PN Pos dan Telekomunikasi berkembang sedemikian pesatnya sehingga organisasi perubahan perlu ditinjau kembali hasilnya berdasarkan keputusan pemerintah (PP. NO. 29-30 tahun 1965), berdasarkan kepada keputusan tersebut maka pada tahun 1965 dilaksanakannya pemecahan PN Pos dan Telekomunikasi menjadi dua perusahaan yaitu perusahaan Pos Giro dan Perusahaan Negara Telekomunikasi, sesuai dengan surat keputusan menteri perhubungan R.I No. SK. 129/U/1970 tanggal 28 April 1970 PN Telekomunikasi yang didirikan pada tahun 1965 PERUMTEL, keberadaan PERUMTEL, dilakukan dengan peraturan pemerintah No. 36 Tahun 1974 yang menetapkan sebagai pengelola Telekomunikasi untuk umum dalam negeri dan luar negeri.
Pada akhir tahun 1980 pemerintah mengambil kebijaksanaan dengan membeli seluruh saham PT. INDOSAT sebuah perusahaan swasta yang didirikan dalam rangaka Penanaman Modal Asing (PMA) yang kemudian diubah statusnya menjadi suatu BUMN berbentuk persero, kemudian selanjutnya pembelian saham tersebut dituangkan saham bentuk pemerintah No. 52 tahun 1980.
Selanjutnya untuk lebih meningkatkan pelayanan jasa Telekomunikasi untuk umum dengan peraturan pemerintah No. 22 tahun 1974 yakni menetapkan PERUMTEL, sebagai badan usaha yang diberi wewenang untuk menyelenggarakan Telekomunikasi untuk umum Internasional.
Dengan diterapkan undang – undang No. 3 tahun 1989 tentang Telekomunikasi di Indonesia, maka usaha penyelenggaraan Telekomunikasi di Indonesia, maka usaha penyelenggaraan telekomuikasi Indonesia mendapat angin segar dalam pengembangan dan pembangunannya, kemudian dalam rangka peningkatan efisien dan efektivitas usaha jasa Telekomunikasi berubah satatus PT. (Persero) Telekomunikasi Indonesia yang selanjutnya disebut TELKOM. Akta pendirian Telkom No. 128 tahun 1991 Notaris Imam Fatimah, S.H.
Dengan berubahnya status ini maka  makin terbuka peluang bagi PT. TELKOM  untuk berbuat lebih baik lagi dalam usaha memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen jasa Telekomunikasi.
Perubahan dilingkungan PT. TELKOM (Persero) berlangsung seperti perubahan dari jawatan persero sampai perubahan publik, bahkan secara macro penyelenggaraan yang semula menjadi monopoli pemerintah berlangsung privatisasi penyelenggaraan Telekomunikasi. Jika perubahan tersebut dimaksud untuk meningkatan kemampuan perusahaan. Perubahan besar – besaran terjadi pada tahun 1995 meliputi :
3.1.1.     Restrukturisasi internal.
3.1.2.     Kerja sama operasi.
3.1.3.     Initial public offering
3.1.4.     Sebagai hasil restrukturisasi, sejak 1 juli 1995 organisasi TELKOM terdiri dari tujuh divisi regional dan satu Divisi Network, yang kedua-keduannya mengelola bidang usaha.
3.1.5.     Divisi Regional ini menjadi pengganti struktur wilayah usaha Telekomunikasi (WITEL) yang memiliki daerah terriorial tertentu, namun hanya menyelenggarakan jasa telepon local dan mendapat bagian dari jasa Sambungan Langsung (SLI) melalui perhitungan interkoneksi.
3.1.6.     Divisi Network menyelenggarakan jasa Telekomunikasi jarak jauh dalam negeri pengoperasian jaringan transmisi jalur utama nasiona. Divisi regional TELKOM memiliki wilayah sebagai berikut :
3.1.6.1.         Divisi I Sumatera.
3.1.6.2.         Divis II Jakarta Raya meliputi (jabotabek) Jakarta, Bogor, tanggerang, Bekasi.
3.1.6.3.         Divisi III Jawa Barat minus Serang, Bogor, Kerawang, dan Purwakarta.
3.1.6.4.         Divisi IV Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
3.1.6.5.         Divisi V Jawa Timur.
3.1.6.6.         Divisi VI Seluruh Kalimantan.
3.1.6.7.         Divisi VII Kawasan Timur Indonesia terdiri dari Sulawesi, Bali,Nusa Tenggara, Maluku dan Irian Jaya.
3.1.7.     Adapun yang termasuk Divisi penunjang (support) adalah :
3.1.7.1.         Divisi Riset Teknologi Informasi (RISTI)
3.1.7.2.         Divisi Atelir
3.1.7.3.         Divisi Properti
3.1.7.4.         Divisi Pelatihan
3.1.7.5.         Divisi Sistem Informasi
3.1.7.6.         Divisi Pembangunan
3.1.7.7.         Divisi Fix Wireless
3.1.7.8.         Divisi Extrepreneur
3.1.8.     Perkembangan terakhir berdasarka keputusan Direksi TELKOM, mulai tanggal 31 Desember 1996, TELKOM menambah dua divisi yaitu : Divisi Multimedia sebagai pengelola dan Divisi Pembangunan sebagai divisi penunjang.

B.       Pekerjaan yang dilakukan

Selama melaksanakan Pendidikan Semester Ganda (PSG) penulis melaksanakan kegiatan di PT. Telkom witel kalteng melakukan kegiatan Pasang Baru Indihome dari Optical Distribution Point (ODP) sampai ke Modem GPON di rumah pealnggan alat dan bahan yang dibutuhkan sebelum Pasang Baru Indihome yaitu :
            Material  yang diperlukan untuk Pasang Baru Indihome :
Drop Croe / Preconnectorrized Drop Core.
3.2.1.     Pigtail.
3.2.2.       Patch core.
3.2.3.       Tissue.
3.2.4.     alkohol 90%.
3.2.5.     Isolasi.
3.2.6.     Cable ties
3.2.7.     Optical Roset
3.2.8.     Modem GPON
3.2.9.     Ip Set Top Box (STB)
3.2.10.  Alat yang digunakan pada saat akan penyambungan:
3.2.10.1.            Fusion Splicer
3.2.10.2.            Fiber stirpper
3.2.10.3.            Fiber Cleaver
3.2.10.4.            Sleeve Protection

C.  Prosedur Kerja

1.     Langkah – langkah Pasang Baru Indihome 

 

3.3.1.    langkah – langkah penarikan kabel Drop Core dari Optical. Distribution poit kerumah pelanggan.
3.3.1.1.         Langkah pertama untuk Pasang Baru Indihome adalah mempersiapkan tangga untuk meng-ngukur redaman spliter di ODP  menggunakan Optical Power Meter (OPM)
3.3.1.2.         Siapkan 1 (satu) haspel Drop Core.
3.3.1.3.         Siapkan Fusion Spliser.
3.3.1.4.         Ambil ujung dari Drop core, buang bearrer dan kupas PE pada Drop Core sepanjang 10 cm, setelah itu kupas core warna biru dengan menggunakan lubang paling kecil pada  stripper kupas sepanjang 3 cm.
3.3.1.5.         Masukan Sleeve Protection pada Core. 
3.3.1.6.         Potong core dengan menggunakan Fiber Cleaver.
3.3.1.7.         Buka main cover dan fiber clamp pada fusion Splicer.
3.3.1.8.         Bersihkan Core dengan tisue yang sudah diberi dengan alkohol 90% agar tidak ada debu yang menempel.
3.3.1.9.         Setelah dibersihkan letakan core pada fusion Splicer.

2.   Langkah – langkah settig Wifi dan UseeTV


3.3.1.10.      Hubungkan Roset dengan modem GPON ZTE dengan menggunakan Patchcore.
3.3.1.11.      Setelah menghubungkan Roset dengan modem GPON berikutnya rapikan kabel patchcore di tepi dinding dengan menggunakan paku clamp.
3.3.1.12.      Setelah itu hbungkan modem GPON ke stopkontack menggunakakan adaptor.
3.3.1.13.      Setelah merapikan kabel patchcore berikutnya sambungkan STB dengan modem GPON menggunkan kabel LAN.
3.3.1.14.      Setelah menghubungkan STB dengan modem GPON setelah itu hbungan STB dengan stopkontak agar STB dapat menyala.
3.3.1.15.      Setelah itu hbungkan STB dengan TV menggunakan kabel RCA atau kabel HDMI.
3.3.1.16.      Setelah itu lakukan setting wifi dengan cara menghubungkan telepon gengam atau laptop dengan wirelless.
3.3.1.17.      Lalu login ke alam Ip 192.168.1.1
3.3.1.18.      Masukan username :   dan,  password :
3.3.2.10.      selanjutnya setting internet klik Network - klik WAN – klik WAN Connection – isikan VLAN ID dengan VLAN Speedy sesuai dengan yang ada di OLT masing – masing lalu isikan user dan password speedy, klik tombol create.
3.3.2.11.      setelah di create maka akan tampil status koneksi = connected
 
3.3.2.12.      Klik Multi – SSID setting, isi SSID Name dengan nama yang diinginkan klik stombol submit
3.3.2.13.      Untuk setting Usee TV kemudian pilih AV kemudian pilih HDMI 1/ AV 1.
3.3.2.14.      Kemudian tekan tombol Set pada remote STB dan arahkan remotenya kepada STB.
3.3.2.15.      Pilih kofigurasi.
3.3.2.16.      Masukan password .
3.3.2.17.      Masukan username (No Rekening )   :
3.3.2.18.      Masukan password                             :
3.3.2.19.      Pilih OK dan kemudian pilih Reebot.



D.    Permasalahan Yang Dihadapi


Permasalahan yang di hadapi saat Pasang Baru Indihome adalah :
3.4.1.      Banyaknya Pepohonan yang rindang dan tidak mungkinnya menarik Dropcore.
3.4.2.      Lalulintas yang padat yang mengakibatkan tidak dapat melakukan penarikan jika menyebrang jalan.
3.4.3.      Penempatan tiang telepon yang tidak tepat pada tempatnya.
3.4.4.      Lokasi ODP yang tidak dapat ditemukan karena tidak ada penamaan pada ODP tersebut.
3.4.5.      ODP penuh
3.4.6.      Jarak penarikan ODP ke rumah pelanggan terlalu jauh.
3.4.7.      Kurangnya tiang telepon untuk penambatan Drop core dari ODP ke rumah pelanggan.
3.4.8.      Jalur penarikan tidak di perbolehkan melalui sisi dinding .
3.4.9.      Tiang yang miring akibat ditabrak kendaraan bermotor.
3.4.10.  Adanya serangga yang bersarang pada ODP.

E.     Pemecahan Masalah


Pemeahan masalah pada saat Pasang Baru Indihome adalah :
3.5.1.    Jika banyak pepohonan pada saat jalur Pasang Baru Indihome sebaiknya mencari jalur yang tidak terlalu rindang.
3.5.2.    Jika pada saat Pasang Baru Indihome lalu lintas terlalu padat dan tidak dapat menyebrang jalan sebaiknya menunggu lalu lintas tidak terlalu padat.
3.5.3.    Jika tiang berada di halaman rumah orang sebaiknya minta izin kepada orang yang memiliki halaman tersebut.
3.5.4.    Sebaiknya memberi nama pada saat pemasangan ODP tersebut.
3.5.5.    Jika ODP yang ditentukan Penuh sebaiknya mencari ODP yang tidak terlalu penuh dan dekat dengan rumah pelanggan.
3.5.6.    Sebaiknya mencari lokasi ODP yang terdekat dengan ruamh pelaggan.
3.5.7.    Dengan meminta bantuan kepada tim Utility untuk melakukan penanaman tiang telepon.
3.5.8.     Jika pelanggan tidak memperbolehkan IKR di dinding maka harus melalui plafon rumah pelanggan.
3.5.9.    Jika ada teknisi yang ingin melakukan penarikan Pasang Baru Indihome dan melalui tiang yang miring akibat ditabrak kendraan bermotor maka teknisi Pasang Baru meminta tolong pada teknisi Utility untuk memperbaiki tiang yang mereg tersebut.
3.5.10. Jika teknisi menemukan sarang serangga yang ada didalam ODP maka teknisi harus membawa insektisida untuk membunuh serangga yang bersarang di dalam ODP

2 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Bagus sekali, min. Tapi semua gambar alat nya gak muncul, dan bila dibuka di halaman lain malah muncul tulisan "blocked"

    BalasHapus